Minggu, 29 September 2013

Wisata Rohani Di Ujung Pulau Flores



Kota Larantuka bukanlah sebuah kota besar yang ramai, bukan pula kota yang sejuk dan punya daya tarik wisata yang menarik. Tidak banyak orang yang mengetahui keberadaannya. Namun bukan berarti kota ini tidak patut untuk dikunjungi. Adalah Larantuka, sebuah kota yang dapat menjadi salah satu tujuan ziarah rohani bagi umat nasrani. Di kota ini terdapat suatu perayaan mengenang sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus dengan cara yang berbeda dengan daerah lainnya. Di Larantuka, terdapat beberapa patung peninggalan sejak zaman penjajahan Portugis yang memang merupakan penyebar agama katolik di wilayah Flores. Katolik telah menjadi agama yang mayoritas dianut oleh penduduk asli pulau Flores termasuk Larantuka. Agama Katolik masuk di Flores pada tahun 1512, sehingga perayaan ini telah memasuki usia lebih dari lima abad. Yang unik dari perayaan paskah di Larantuka ialah adanya serangkaian kegiatan yang dimulai sejak Minggu Palem, hari dimana Tuhan Yesus diarak masuk ke Yerusalem, dilanjutkan dengan perayaan pada hari Rabu Trewa, Kamis Putih dan puncaknya pada jumad malam; hari Jumad Agung, seluruh umat dan peziarah melakukan prosesi mengelilingi kota mengarak patung Tuan Ma (Bunda Maria) dan Tuan Ana (Peti jenazah Tuhan Yesus) . Arak-arakan dimulai Dari dalam gereja, mengintari kota melalui jalan-jalan utama, hingga berakhir kembali ke gereja. Selama iring-iringan berjalan, para peziarah mendaraskan doan dan nyanyian-nyanyian untuk memuji kebesaran Tuhan. Mereka membawa serta lilin yang bernyala sambil terus berjalan mengikuti rute sambil merenungkan jalan salib Tuhan Yesus. Adapula beberapa sosok yang dimunculkan sengaja untuk mengingatkan bahwa sosok-sosok ini terlibat dalam peristiwa jalan salib Tuhan Yesus, seperti Nikodemus (Lakademu) serta Veronica yang membawakan lagu Ovos di tiap Armida (perhentian). Setelah perayaan jumad malam, seluruh rangkaian upacara yang disebut Semana Santa (Pekan Suci) dilanjutkan dengan misa malam paskah pada sabtu malam dan berakhir pada hari minggu misa paskah, hari kebangkitan Tuhan Yesus. Perayaan ini selalu mengundang banyak peziarah, tidak saja umat nasrani dari seluruh daratan Flores, tetapi juga dari berbagai daerah termasuk wisatawan mancanegara. Bahkan umat non nasrani juga turut terlibat dalam kegiatan ini, menunjukkan keharmonisan hubungan antar umat beragama di kota Larantuka. Perayaan ini berlangsung selama seminggu setiap tahun sekali setiap tahunnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar