Sabtu, 11 Januari 2014

Membuat Pupuk Hayati dari Buah-buahan

Bahan :
- Limbah buah-buahan 10 kg
- Tetes/gula merah 1 kg
- 10 liter air kelapa
Cara membuat :
- Buah-buah diparut halus
- Masukan pada drum plastik
- Campurkan air kelapa
- Masukkan gula merah/tetes
- Aduk hingga merata
- Tutup dengan plastik
- Biarkan selama 10 - 15 hari
Cara penggunaan :
- Campurkan pupuk hayati buah ini dengan air perbandingan 1 : 5 liter, tambahkan tetes 100 cc atau gula 1 ons. Siramkan pada bahan organik yang akan dikomposkan
- Pada tanaman padi semprotkan dengan konsentrasi 400 cc dengan air 14 liter. Penyemprotan dilakukan pada umur 55-60 hari setelah tanam.
Selamat mencoba!!!

Mengusir Walang Sangit

Walang sangit biasa menyerang tanaman padi dengan cara manghisap makaanan dari bagian helaian dan pelepah daun padi. Pada tanaman padi muda yang terserang, daunnya akan mengering dan akhirnya mati. selain itu tunas yang dihasilkan sangat sedikit, waktu berbunganya tertunda dan malai yang dihasilkan berukuran kecil. Campuran tersai dan gula dapat digunakan untuk mengusir walang sangit.
Caranya :
1. Siapkan terasi, gula dan batang kayu
2. Bakar terasi samapi sedikit hangus
3. Campurkan terasi dengan gula sehingga membentuk bongkahan
4. bungkus campuran dengan kain atau plastik
5. Ikatkan pada batang kayu dan tancapkan di tengah sawah yang terserang walang sangit.
Selamat mencoba!!!

Potret Pertanian HEISA di NTT



Pola Pertanian yang diusung oleh mayoritas petani di NTT adalah HEISA. Pola HEISA atau High External Input Sustainable Agriculture merupakan pola pertanian berkelanjutan yang tinggi ketergantungan akan input dari luar usahataninya seperti pupuk dan pestisida kimia. Petani di NTT sangat bergantung pada subsidi pupuk, pestisida dan benih yang biasanya disalurkan oleh pemerintah. Keadaan ini berlangsung hamper di seluruh daerah-daerah pelosok di NTT sehinnga menyebabkan kondisi dimana   sangat sulit untuk merubah paradigma pertanian HEISA menjadi pertanian hijau. Tinggi ketergantungan dan kebiasaan turun-temurun pada masyarakat ini mengakibatkan munculnya suatu persepsi risk aversion, dimana petani sebagai penghindar resiko akan lebih memilih menerapkan pola yang sudah sering ia terapkan ketimbang pola baru yang diperkenalkan oleh penyuluh karena belum adanya bukti nyata. Padahal sebenarnya, pola HEISA akan sangat berdampak buruk tidak saja bagi tanah, lingkungan serta manuisa pun akan rusak karenanya. Dampak buruk bagi tanah adalah kerusakan struktur dan tekstur tanah akibat residu pupuk dan pestisida menyebabkan menurunnya atau matinya mikroorganisme tanah. Bagi lingkungan, misalnya pencemaran air, ledakan populasi hama akibat musuh alami yang berkurang dan lain sebagainya. Sedangkan dampak bagi manusia secara langsung bisa terjadi alergi dan iritasi pada kulit dan saluran pernapasan. Secara tidak langsung, ekan terjadi resesi ekonomi akibat biaya pengadaan input yang semakin mahal. Oleh sebab itu, para penyuluh pertanian memikul tanggung jawab yang sangat besar dalam membimbing pada petani tradisional ini menuju ke arah pertanian LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) atau yang lebih dikenal dengan peratanian hijau. Semua kebutuhan akan pupuk dan pestisida sebenarnya tersedia dengan limpah disekitar petani. Tinggal saja bagaimana petani mau berupaya untuk menciptakan teknologi ramah lingkungan guna meningkatkan produktivitas usahataninya.

Safety First dalam Agroindustry




Sobat petani yang saya kasihi …!!!!!!
Pernah gak waktu lagi makan mie ayam di jalan El Tari tiba-tiba melintas di benak “Mie-nya sehat gak ya? Gimana cara bikinnya? Campurannya apa aja ya? Hiegienis apa nggak ya?”
Sebagai konsumen, kita tentu akan berpikir demikian karena apapun yang kita konsumsi tujuannya pastilah untuk kepuasan dan kesehatan tubuh kita. Kita tentu tidak menginginkan sakit hanya gara-gara makan mie ayam yang kurang hyegienis atau minum es buah Mas Budi yang ada lalar-nya.
Itulah mengapa semua pengusaha, agroindustri, pengolahan makanan sangat dianjurkan untuk menjaga kualitas produknya. Hal ini tentu saja untuk menjaga pelanggannya tetap setia dan semakin bertambah banyak pula rejekinya.
Standar operasional produksi, keselamatan kerja dan standar mutu produk haruslah menjadi prioritas utama seorang pengusaha makanan olahan. Produk yang berkualitas baik inilah yang akan menjaga eksistensinya dalam sector industri. Tidak hanya kualitas produk, tempat pemrosesan produk juga harus dijaga agar selalu memenuhi criteria produksi yang baik agar produk terhindar dari bahan pencemar. Keselamatan kerja para pegawai juga perlu untuk diperhatikan. Pegawai perlu dilengkapi dengan sarung tangan dan masker dengan tujuan tidak ada kontak langsung antara produk dengan pekerja. Di tempat penggilingan padi misalnya, pegawai juga perlu di lengkapi dengan penutup telinga, kacamata dan sepatu boot agar suara mesin yang sedang beroperasi tidak memekakkan teling serta butiran sekam yang beterbangan tidak masuk ke mata atau saluran pernapasan. Demikian jika kita menjaga standar produksi produk kita, tentu akan banyak rejeki yang kita terima. Salam Sukses!!!!

Teknologi Pakan : Amoniase

Propinsi Nusa Tengagara Timur sebagai salah satu daerah sabana merupakan daerah yang sangat berpotensi untuk mengembangkan ternak, khususnya sapi, kerbau dan kuda. Daerahnya yang masih banyak padang dan semaka menjajnjikan ketersediaan pakan yang cukup bagi ternak. Untuk itulah maka, pemerintah daerah setempat, mencanagkan program propinsi ternak di daerah ini. Namun tidak dapat dipungkiri, ternyata semakin hari populasi penduduk terus bertambah, sedangkan alih fungsi lahan semakin sering terjadi. Lama kelamaan padang tempat ternak biasa mencari makan menjadi sempit dan akhirnya menghilang. Demikian pula dengan ternaknya.
Para peneliti mulai bekerja keras mencari solusi untuk masalah ini, dan menemukan bahwa jerami yang adalah limbah primer pertanian dapat memberikan sumbangsih yang cukup dalam membantu ternak. Amoniase, merupakan salah satu teknologi pakan yang sudah sering digunakan petani. Pada prisipnya, jerami yang ditambahkan amoniak membuat serat kasar pada jerami dapat dicerna dan juga meningkatkan jumlah bakteri pencernaan dalam perut ternak. Fungsi amoniase selain meningkatkan kandungan protein kasar pada jerami, juga menaikkan konsumsi pakan karena amoniase ini bersifat sebagai konsentrat, yang tetap diberikan harus bersamaan dengan bahan non konsentrat seperti rerumputan dan atau dedaunan.
Cara pembuatan amoniase :

  • 1.      Masukkan jerami ke dalam tong plastic dan padatkan setinggi 20 cm
  • 2.      Sirami dengan air sampai basah
  • 3.      Taburi Urea secara merata
  • 4.      Masukkan lagi jerami, padatkan setinggi 20 cm
  • 5.      Sirami air lagi
  • 6.      Taburkan ure lagi
  • 7.      Lakukan hingga drum penuh, tutp rapat
  • 8.      Tunggu 2 minggu, baru diberikan kepada ternak setelah diangin-anginkan.

Pupuk Hayati dari Keong Mas

Selamat berjumpa kembali rekan-rekan petani revolusioner yang saya kasihi….!!!!
Kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu pertanian untuk sekedar menunjukkan kalau semua yang ada di alam saling membutuhkan.
Yang akan dibahas kali ini adalah mengenai pupuk hayati yang bahan dasarnya adalah keong mas.
Yup!!! Keong mas yang adalah hama pagi tanaman, ternyata dapat diubah menjadi pupuk guna menyuburkan pertumbuhan tanaman seperti padi dan sayur-sayuran. Fungi dari pupuk hayati keong ini adalah untuk menggantikan peran nitrogen yang biasanya diperoleh dari Urea yakni untuk “ABG Daun”.
Keong yang biasanya menyerang tanaman dapat dijadikan pupuk hayati. Pupuk hayati ini mengandung Lactobacillus sp, Azotobacter sp, dan Pseudomonas sp, bakteri pengurai bahan organic sehingga mengurai bahan organic termasuk nitrogen, phospat dan kalium menjadi nutrisi yang siap digunakan tanaman. Bahan untuk membuat pupuk hayati dari keong ini sangat mudah diperoleh karena banyak tersedia di alam. Bahan-bahan tersebut antara lain : keong mas, cairan tebu atau bias digantikan dengan gula merah, dan air kelapa.
Cara membuatnya pun sangat mudah. Pertama, tumbuk keong mas hingga halus, lalu masukkan ke dalam tong. Kedua, masukkan tetes tebu dan air kelapa, aduk sampai merata. Tutup rapat tong dan simpan selama 15 hari. Selanjutnya untuk aplikasi, dapat langsung disemp
rotkan pada tanaman atau jika dipakai untuk biostarter (pengompos) pupuk ini digunakan sebagai konsentrat dengan perbandingan 1 : 5. Selamat mencoba!!!!!!