Bahan :
- Limbah buah-buahan 10 kg
- Tetes/gula merah 1 kg
- 10 liter air kelapa
Cara membuat :
- Buah-buah diparut halus
- Masukan pada drum plastik
- Campurkan air kelapa
- Masukkan gula merah/tetes
- Aduk hingga merata
- Tutup dengan plastik
- Biarkan selama 10 - 15 hari
Cara penggunaan :
- Campurkan pupuk hayati buah ini dengan air perbandingan 1 : 5 liter,
tambahkan tetes 100 cc atau gula 1 ons. Siramkan pada bahan organik yang
akan dikomposkan
- Pada tanaman padi semprotkan dengan
konsentrasi 400 cc dengan air 14 liter. Penyemprotan dilakukan pada umur
55-60 hari setelah tanam.
Selamat mencoba!!!
Sabtu, 11 Januari 2014
Mengusir Walang Sangit
Walang sangit biasa menyerang tanaman padi dengan cara manghisap makaanan dari bagian helaian dan pelepah daun padi. Pada tanaman padi muda yang terserang, daunnya akan mengering dan akhirnya mati. selain itu tunas yang dihasilkan sangat sedikit, waktu berbunganya tertunda dan malai yang dihasilkan berukuran kecil. Campuran tersai dan gula dapat digunakan untuk mengusir walang sangit.
Caranya :
1. Siapkan terasi, gula dan batang kayu
2. Bakar terasi samapi sedikit hangus
3. Campurkan terasi dengan gula sehingga membentuk bongkahan
4. bungkus campuran dengan kain atau plastik
5. Ikatkan pada batang kayu dan tancapkan di tengah sawah yang terserang walang sangit.
Selamat mencoba!!!
Caranya :
1. Siapkan terasi, gula dan batang kayu
2. Bakar terasi samapi sedikit hangus
3. Campurkan terasi dengan gula sehingga membentuk bongkahan
4. bungkus campuran dengan kain atau plastik
5. Ikatkan pada batang kayu dan tancapkan di tengah sawah yang terserang walang sangit.
Selamat mencoba!!!
Potret Pertanian HEISA di NTT
Pola Pertanian yang
diusung oleh mayoritas petani di NTT adalah HEISA. Pola HEISA atau High
External Input Sustainable Agriculture merupakan pola pertanian berkelanjutan
yang tinggi ketergantungan akan input dari luar usahataninya seperti pupuk dan
pestisida kimia. Petani di NTT sangat bergantung pada subsidi pupuk, pestisida
dan benih yang biasanya disalurkan oleh pemerintah. Keadaan ini berlangsung
hamper di seluruh daerah-daerah pelosok di NTT sehinnga menyebabkan kondisi dimana sangat sulit untuk merubah paradigma
pertanian HEISA menjadi pertanian hijau. Tinggi ketergantungan dan kebiasaan
turun-temurun pada masyarakat ini mengakibatkan munculnya suatu persepsi risk
aversion, dimana petani sebagai penghindar resiko akan lebih memilih menerapkan
pola yang sudah sering ia terapkan ketimbang pola baru yang diperkenalkan oleh
penyuluh karena belum adanya bukti nyata. Padahal sebenarnya, pola HEISA akan
sangat berdampak buruk tidak saja bagi tanah, lingkungan serta manuisa pun akan
rusak karenanya. Dampak buruk bagi tanah adalah kerusakan struktur dan tekstur
tanah akibat residu pupuk dan pestisida menyebabkan menurunnya atau matinya
mikroorganisme tanah. Bagi lingkungan, misalnya pencemaran air, ledakan
populasi hama akibat musuh alami yang berkurang dan lain sebagainya. Sedangkan
dampak bagi manusia secara langsung bisa terjadi alergi dan iritasi pada kulit
dan saluran pernapasan. Secara tidak langsung, ekan terjadi resesi ekonomi
akibat biaya pengadaan input yang semakin mahal. Oleh sebab itu, para penyuluh
pertanian memikul tanggung jawab yang sangat besar dalam membimbing pada petani
tradisional ini menuju ke arah pertanian LEISA (Low External Input Sustainable
Agriculture) atau yang lebih dikenal dengan peratanian hijau. Semua kebutuhan
akan pupuk dan pestisida sebenarnya tersedia dengan limpah disekitar petani.
Tinggal saja bagaimana petani mau berupaya untuk menciptakan teknologi ramah
lingkungan guna meningkatkan produktivitas usahataninya.
Safety First dalam Agroindustry
Sobat petani yang saya
kasihi …!!!!!!
Pernah gak waktu lagi
makan mie ayam di jalan El Tari tiba-tiba melintas di benak “Mie-nya sehat gak
ya? Gimana cara bikinnya? Campurannya apa aja ya? Hiegienis apa nggak ya?”
Sebagai konsumen, kita
tentu akan berpikir demikian karena apapun yang kita konsumsi tujuannya
pastilah untuk kepuasan dan kesehatan tubuh kita. Kita tentu tidak menginginkan
sakit hanya gara-gara makan mie ayam yang kurang hyegienis atau minum es buah Mas
Budi yang ada lalar-nya.
Itulah mengapa semua
pengusaha, agroindustri, pengolahan makanan sangat dianjurkan untuk menjaga
kualitas produknya. Hal ini tentu saja untuk menjaga pelanggannya tetap setia
dan semakin bertambah banyak pula rejekinya.
Standar operasional produksi,
keselamatan kerja dan standar mutu produk haruslah menjadi prioritas utama
seorang pengusaha makanan olahan. Produk yang berkualitas baik inilah yang akan
menjaga eksistensinya dalam sector industri. Tidak hanya kualitas produk,
tempat pemrosesan produk juga harus dijaga agar selalu memenuhi criteria produksi
yang baik agar produk terhindar dari bahan pencemar. Keselamatan kerja para pegawai
juga perlu untuk diperhatikan. Pegawai perlu dilengkapi dengan sarung tangan
dan masker dengan tujuan tidak ada kontak langsung antara produk dengan
pekerja. Di tempat penggilingan padi misalnya, pegawai juga perlu di lengkapi
dengan penutup telinga, kacamata dan sepatu boot agar suara mesin yang sedang
beroperasi tidak memekakkan teling serta butiran sekam yang beterbangan tidak
masuk ke mata atau saluran pernapasan. Demikian jika kita menjaga standar produksi produk kita, tentu akan banyak rejeki yang kita terima. Salam Sukses!!!!
Teknologi Pakan : Amoniase
Propinsi Nusa Tengagara Timur sebagai salah satu daerah sabana merupakan daerah yang sangat berpotensi untuk mengembangkan ternak, khususnya sapi, kerbau dan kuda. Daerahnya yang masih banyak padang dan semaka menjajnjikan ketersediaan pakan yang cukup bagi ternak. Untuk itulah maka, pemerintah daerah setempat, mencanagkan program propinsi ternak di daerah ini. Namun tidak dapat dipungkiri, ternyata semakin hari populasi penduduk terus bertambah, sedangkan alih fungsi lahan semakin sering terjadi. Lama kelamaan padang tempat ternak biasa mencari makan menjadi sempit dan akhirnya menghilang. Demikian pula dengan ternaknya.
Para peneliti mulai bekerja keras mencari solusi untuk masalah ini, dan menemukan bahwa jerami yang adalah limbah primer pertanian dapat memberikan sumbangsih yang cukup dalam membantu ternak. Amoniase, merupakan salah satu teknologi pakan yang sudah sering digunakan petani. Pada prisipnya, jerami yang ditambahkan amoniak membuat serat kasar pada jerami dapat dicerna dan juga meningkatkan jumlah bakteri pencernaan dalam perut ternak. Fungsi amoniase selain meningkatkan kandungan protein kasar pada jerami, juga menaikkan konsumsi pakan karena amoniase ini bersifat sebagai konsentrat, yang tetap diberikan harus bersamaan dengan bahan non konsentrat seperti rerumputan dan atau dedaunan.
Cara pembuatan amoniase :
- 1. Masukkan jerami ke dalam tong plastic dan padatkan setinggi 20 cm
- 2. Sirami dengan air sampai basah
- 3. Taburi Urea secara merata
- 4. Masukkan lagi jerami, padatkan setinggi 20 cm
- 5. Sirami air lagi
- 6. Taburkan ure lagi
- 7. Lakukan hingga drum penuh, tutp rapat
- 8. Tunggu 2 minggu, baru diberikan kepada ternak setelah diangin-anginkan.
Pupuk Hayati dari Keong Mas
Selamat berjumpa kembali rekan-rekan petani revolusioner yang saya kasihi….!!!!
Kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu pertanian untuk sekedar menunjukkan kalau semua yang ada di alam saling membutuhkan.
Yang akan dibahas kali ini adalah mengenai pupuk hayati yang bahan dasarnya adalah keong mas.
Yup!!! Keong mas yang adalah hama pagi tanaman, ternyata dapat diubah menjadi pupuk guna menyuburkan pertumbuhan tanaman seperti padi dan sayur-sayuran. Fungi dari pupuk hayati keong ini adalah untuk menggantikan peran nitrogen yang biasanya diperoleh dari Urea yakni untuk “ABG Daun”.
Keong yang biasanya menyerang tanaman dapat dijadikan pupuk hayati. Pupuk hayati ini mengandung Lactobacillus sp, Azotobacter sp, dan Pseudomonas sp, bakteri pengurai bahan organic sehingga mengurai bahan organic termasuk nitrogen, phospat dan kalium menjadi nutrisi yang siap digunakan tanaman. Bahan untuk membuat pupuk hayati dari keong ini sangat mudah diperoleh karena banyak tersedia di alam. Bahan-bahan tersebut antara lain : keong mas, cairan tebu atau bias digantikan dengan gula merah, dan air kelapa.
Cara membuatnya pun sangat mudah. Pertama, tumbuk keong mas hingga halus, lalu masukkan ke dalam tong. Kedua, masukkan tetes tebu dan air kelapa, aduk sampai merata. Tutup rapat tong dan simpan selama 15 hari. Selanjutnya untuk aplikasi, dapat langsung disemp
rotkan pada tanaman atau jika dipakai untuk biostarter (pengompos) pupuk ini digunakan sebagai konsentrat dengan perbandingan 1 : 5. Selamat mencoba!!!!!!
Langganan:
Postingan (Atom)