Sabtu, 11 Januari 2014

Potret Pertanian HEISA di NTT



Pola Pertanian yang diusung oleh mayoritas petani di NTT adalah HEISA. Pola HEISA atau High External Input Sustainable Agriculture merupakan pola pertanian berkelanjutan yang tinggi ketergantungan akan input dari luar usahataninya seperti pupuk dan pestisida kimia. Petani di NTT sangat bergantung pada subsidi pupuk, pestisida dan benih yang biasanya disalurkan oleh pemerintah. Keadaan ini berlangsung hamper di seluruh daerah-daerah pelosok di NTT sehinnga menyebabkan kondisi dimana   sangat sulit untuk merubah paradigma pertanian HEISA menjadi pertanian hijau. Tinggi ketergantungan dan kebiasaan turun-temurun pada masyarakat ini mengakibatkan munculnya suatu persepsi risk aversion, dimana petani sebagai penghindar resiko akan lebih memilih menerapkan pola yang sudah sering ia terapkan ketimbang pola baru yang diperkenalkan oleh penyuluh karena belum adanya bukti nyata. Padahal sebenarnya, pola HEISA akan sangat berdampak buruk tidak saja bagi tanah, lingkungan serta manuisa pun akan rusak karenanya. Dampak buruk bagi tanah adalah kerusakan struktur dan tekstur tanah akibat residu pupuk dan pestisida menyebabkan menurunnya atau matinya mikroorganisme tanah. Bagi lingkungan, misalnya pencemaran air, ledakan populasi hama akibat musuh alami yang berkurang dan lain sebagainya. Sedangkan dampak bagi manusia secara langsung bisa terjadi alergi dan iritasi pada kulit dan saluran pernapasan. Secara tidak langsung, ekan terjadi resesi ekonomi akibat biaya pengadaan input yang semakin mahal. Oleh sebab itu, para penyuluh pertanian memikul tanggung jawab yang sangat besar dalam membimbing pada petani tradisional ini menuju ke arah pertanian LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) atau yang lebih dikenal dengan peratanian hijau. Semua kebutuhan akan pupuk dan pestisida sebenarnya tersedia dengan limpah disekitar petani. Tinggal saja bagaimana petani mau berupaya untuk menciptakan teknologi ramah lingkungan guna meningkatkan produktivitas usahataninya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar